Dari Abdullah Ibn Abbas radoyallahu ‘anhuma
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada hari yang mana amal shalih itu
lebih Allah cintai (untuk dikerjakan) di dalamnya, melainkan hari-hari itu
adalah 10 hari awal dzulhijjah.” (HR. Bukhari, At Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu
Majah)
Amal Shalih Yang Dianjurkan pada 10 Hari
Awal Bulan Dzulhijjah
a. Berhaji Bagi Yang Mampu
“Sesungguhnya rumah ibadah yang pertamakali
dibangun untuk manusia adalah yang ada di Bakkah (Makkah), yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi seluruh alam semesta. Disana terdapat tanda-tanda yang
jelas, diantaranya adalah maqam (tapak kaki) Ibrahim. Siapa yang memasukinya
(Makkah), maka dia aman. Dan diantara kewajiban manusia kepada Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, yaitu bagi siapa yang mampu mengadakan
perjalanan kesana. Barangsiapa yang mengingkari kewajiban berhaji, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu apa pun dari alam
semesta.” (Ali Imran : 96-97)
b. Banyak Berdzikir Mengingat Allah
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfa’at
untuk mereka dan supaya mereka berdzikir mengingat Allah pada hari-hari yang
telah ditentukan, atas rizki yang Allah berikan kepada mereka berupa hewan
ternak.” (Al Hajj : 28)
Abdullah Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma
berkata, “Yang dimaksud hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari awal
bulan dzulhijjah.” Kemudian ahli tafsir yang lain menambahkan, “Dan juga hari
Tasyriq, yaitu 11, 12, dan 13 dzulhijjah.”
Dzikir mengingat Allah dengan memperbanyak
tahlil, takbir dan tahmid.
c. Memakmurkan Masjid
“Barangsiapa yang belum mampu/berkesempatan
menuju Ka’bah karena nun jauh, maka hendaklah langkahnya selalu menuju Pemilik
Ka’bah, karena sesungguhnya Dia Maha Dekat, lebih dekat daripada urat leher.”
(Ibnu Rajab rahimahullah)
“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan
masjid-masjid Allah hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
dan mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan tidak pernah takut kecuali
hanya kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka itulah orang-orang yang selalu
mendapat petunjuk.” (At Taubah : 18)
d. Memperbanyak Shalat
“Istiqamahlah meski berat dan kalian tidak
mampu, dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amalan yang kalian kerjakan adalah
shalat, dan tidaklah menjaga wudhu melainkan dia adalah seorang mukmin.” (HR.
Baihaqi, Hakim)
e. Puasa
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata,
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits qudsi, bahwa
Allah berfirman,
“Semua amal anak Adam adalah untuknya
kecuali puasa. Ia untukKu dan Aku yang akan membalasnya." (HR.
Bukhari-Muslim)
Silahkan buka untuk mengetahui rahasianya http://arraufyangmahasantun.blogspot.co.id/2016/08/mengapa-allah-subhanahu-wa-taala.html
f. Tilawah Qur’an
“Seorang yang pandai membaca Al Qur’an, maka ia
ditemani para malaikat yang mulia lagi berbakti, dan seorang yang membaca Al
Qur’an secara terbata-bata karena kesusahan, maka baginya dua pahala.” (HR.
Bukhori-Muslim)
“Perumpamaan seorang mu’min yang sentiasa
membaca Al Qur’an adalah seperti buah delima yang sedap mewangi dan nikmat
rasanya, dan perumpamaan seorang mu’min yang tidak membaca Al Qur’an adalah
seperti buah kurma yang tidak memiliki wangi meski rasanya manis.” (HR
Bukhori-Muslim)
g. Shadaqah
“Tidak akan pernah berkurang harta yang
disedekahkan, dan tidaklah Allah menambahkan sesuatu bagi orang yang memaafkan,
melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan baginya, dan tidaklah seseorang
bersikap tawaddu’ (rendah hati), melainkan Allah pasti mengangkat derajatnya.”
(HR. Muslim)
“Siapa yang memberi
pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Alah akan melipatgandakan
balasannya dan baginya pahala yang mulia.” (Al-Hadild : 11)
h. Qiyamul lail
“Hendaklah kalian membiasakan diri melaksanakan qiyamullail, karena
sesungguhnya qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang sholih terdahulu
sebelum kalian, dan qiyamullail merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri
kalian kepada Rabb kalian.” (HR.
At Tirmidzi)
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya. Mereka
berdo’a kepada Allah dengan penuh rasa takut dan rasa harap, dan mereka
menginfakkan sebagian rizki yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka tidak
ada seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka (yaitu
berupa nikmat-nikmat) yang dapat menyenangkan hati mereka, sebagai balasan dari
apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah : 16-17)
i. Berqurban
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah.” (Al
Kautsar : 2)
“Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor
kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : “Aku melihat
beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku
melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca
basmalah dan takbir.” (HR. Bukhari-Muslim)
“Tidaklah pada hari nahr (Idul Adha) manusia beramal suatu amalan yang lebih
dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan
datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan
sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah
tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” (HR.
Ibnu Majah)